Selasa, 22 April 2014

PELUANG BISNIS MASAKAN JEPANG "Menghadang laba dari makanan khas Jepang"

Jepang tak hanya terkenal sebagai negara produsen kendaraan bermotor dan elektronik. Negeri matahari terbit ini juga populer dengan berbagai kuliner khasnya yang mendunia, termasuk di Indonesia.   

Di negara kita, penyuka masakan Jepang semakin banyak. Tak heran, belakangan kian menjamur tempat makan yang menawarkan makanan Jepang terutama di kota-kota besar di Indonesia, mulai dari resto kelas bintang lima bahkan sampai gerobak ramen kaki lima.

Ya, makanan Jepang memang semakin mendapat tempat di hati sebagian masyarakat kita. Fakta tersebut yang membuat banyak pelaku usaha berbondong-bondong membuka kedai  yang menyajikan beragam makanan Jepang. Coba saja sebut menu Jepang yang sudah akrab bagi Anda sepertiramen, sushi, buri, yakimeshi, takoyaki, dan okonomiyaki.

Bambang Trijanto, Marketing Manager Washoku Sato, mengatakan, banyak jaringan resto asal Jepang yang melirik Indonesia sebagai lahan garapan baru mereka. Soalnya, "Makanan Jepang sudah dapat diterima oleh lidah orang Indonesia," ungkap dia.

Catatan saja, Washoku Sato adalah resto Jepang di bawah bendera PT Indosato Jaya Makmur yang membuka gerai pertama di Central Park Mall, Jakarta, pertengahan September 2013 lalu. Perusahaan ini merupakan patungan antara PT Indomarco Prismatama dengan Sato Restaurant System Co. Ltd. Nama Washoku Sato sendiri sangat terkenal di negara asalnya, dengan jumlah cabang lebih dari 210 gerai.

Untuk bisa mencicipi gurihnya bisnis kuliner Jepang, Indosato Jaya berani merogoh kocek sampai Rp 15 miliar untuk membuka satu resto. 

Washoku Sato menyediakan sekitar 210 menu, seperti ebi tempura, tori suki nabe, dan zenzai. Selain itu, ada sushi roll yang hanya ada di gerai Washoku Sato Indonesia.

Melihat prospek yang cerah, PT Sriboga Raturaya pun terjun ke bisnis kuliner Jepang dengan membuka gerai Marugame Udon di Mal Taman Anggrek, Jakarta, Mei 2013 lalu. Saat ini pemilik jaringan Pizza Hut tersebut sudah memiliki empat gerai Marugame Udon. "Tahun ini kami akan menambah lagi sepuluh outlet," ujar Hadian Iswara, Manajer Senior Pengembangan Bisnis Sriboga Raturaya. 

Menurut Hadian, perusahaannya melihat peluang bisnis makanan Jepang di Indonesia masih besar. Apalagi, Sriboga Raturaya menggandeng Toridoll, pemilik jaringan Marugame Udon, resto yang sudah terkenal di Jepang.  Sriboga Raturaya menyiapkan uang Rp 4 miliar untuk membuka satu gerai.

Amir Karamoy, pengamat waralaba, mengatakan, prospek bisnis ini bisa terlihat dari resto maupun kedai makanan Jepang yang jarang sepi pengunjung. Sebab, salah satu kelebihan masakan Jepang adalah tidak banyak mengandung minyak ataupun lemak, olahannya pun sehat bahkan mentah. Sehingga, orang Indonesia yang memperhatikan kesehatan, namun tetap ingin mendapatkan citarasa yang lezat, tak segan-segan menyantap dengan lahap makanan Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar